IP

Senin, 30 April 2012

MAI di Otomotif - 2


Kembali lagi MAI semakin eksis dengan di liputnya Anggota MAI dengan mobil kesayangannya , Om Toro ..di halaman otomotif BT'90s minggu sekarang.
Adapun bagi rekan astiner yang gak kebaca tulisannya berikut admin ulas sedikit sumbangan dari mas Budi Hartanto yang telah sudi menuliskan topik majalah tersebut dan di PM ke admin blog ini .
Ada banyak orang memiliki multi hobi alias tidak hanya fanatik akan satu hal yg disenangi. Torro bisa menjadi contoh nyata di kalangan anggota Mazda Astina Indonesia.
Pria paruh baya yg masih berjiwa muda ini tak hanya doyan ngoprek Mazda 323 Astina kesayangannya. Lebih dari itu, Torro juga penggemar Harley Davidson dan besutan pelahap lumpur alias jip.
Baginya memiliki banyak 'peliharaan' justru bisa membuatnya awet muda. Tak heran bila Torro terlihat akrab dan mudah berbaur dengan member Mazda Astina lainnya.
Cerita punya cerita, alasan kepincut dengan Astina lantaran bentuk dan desain sedan yg sangat sporty. Terlepas dari headlamp yg bisa naik turun layaknya sportcar sejati, mesin BP yg diusung memang terkenal galak di kelasnya.
Maklum saja, Torro memang tak lepas dari dunia yg sarat adrenalin."Mau main jip saat itu lagi bosan dan Harley Davidson kesayangannya lebih banyak dikerudungi", kelakar Torro.
Makanya saat bisa memboyong Astina second hand dalam kondisi utuh, sudah banyak rencana terlintas di benaknya. "Paling pertama adalah mengembalikan ciri khas sport dalam baluran warna cerah", papar pria bertubuh atletis ini. Bengkel LA Custom di bilangan Lenteng Agung yg sudah menjadi langganannya sejak lama mendapat proyek cat satu body. Warna merah solid menyala layaknya cabai jadi pilihan utama.
Kaki-kaki dan suspensi dibuatb paten dengan seperangkat sokbreker gas dan per keong progresif yg sudah dibuat sedikit lebih pendek. "Kalau mobil ceper mampus, nanti nggak enak sama member yg masih muda-muda" kekeh Torro yg doyan guyon ini.
Termasuk dalam paket kaki-kaki, karet mounting support sokbreker anyar dan 4 buah pelek racing Works 15 inchi bernuansa billet yg dipadu dengan ban Champiro HPY yg dijadikan kuncian saat berkecepatan tinggi.
Jadi makin penasaran untuk melongok kabin mesin tempat mesin BP terbaring. "Saya nggak banyak oprekan untuk mesin karena basicnya sudah kencang", jelas Torro. Paling sebatas porting polishing dan ganti header.

Tak ketinggalan car entertainment ikut dijejali sebagai pelepas penat seusai kerja atau menjadi hiburan bagi anaknya saat ikut di dalam mobil. Monitor TV in-dash 7 inchi yg terpasang di depan dan sekaligus sebagai head unit, ternyata tak sendirian karena sepasang head rest monitor 5 inchi bisa diintip untuk memanjakan penumpang di jok belakang.
Tak cuma itu, layaknya sebuah in car entertainment lengkap, Torro juga membangun sistem audio beraliran sound quality yg hampir menghabiskan volume bagasi belakang.
Mulai dari subwoofer JBL 10 inchi, mid range speaker Pioneer 2 way, tweeter dan power amplifier Sound Stream berkemampuan besar terlihat serasi di buritan mobil, lengkap dengan sepasang capacitor bank yang dipasang persis di belakang headrest jok belakang.

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons